Senin, 30 Mei 2011

lelucon yang membuat kita tersadar

1. Ada dua orang, bapak dan
anaknya melihat sebuah mobil
impor yang sangat mewah.
Dengan nada yang tidak pantas
si anak berkata kepada ayahnya,
"Orang yang duduk dalam mobil
jenis ini, pastilah orang yang
kurang pendidikan."

Ayahnya lalu mejawab secara
sepintas lalu, "Orang yang
mengucapkan kata-kata
semacam ini, dalam sakunya
pasti tak punya uang!"

----------------------------------------------
Bagaimana pandangan Anda
mengenai masalah ini, apakah
juga mencerminkan sikap
sebenarnya dalam hati Anda?

2. Setelah makan malam,
seorang ibu dan putrinya
bersama-sama mencuci
mangkuk dan piring, sedangkan
ayah dan putranya menonton TV
di ruang tamu. Mendadak, dari
arah dapur terdengar suara
piring yang pecah, kemudian
sunyi senyap. Si putra
memandang ke arah ayahnya
dan berkata, "Pasti ibu yang
memecahkan piring itu."

"Bagaimana kamu tahu?" kata si
Ayah.

"Karena tak terdengar suara dia
memarahi orang lain."

----------------------------------------------
Kita semua sudah terbiasa
menggunakan standar yang
berbeda melihat orang lain dan
memandang diri sendiri,
sehingga acapkali kita menuntut
orang lain dengan serius, tetapi
memperlakukan diri sendiri
dengan penuh toleran.

3. Ada dua grup pariwisata yang
pergi bertamasya ke pulau Yi Do
di Jepang. Kondisi jalannya
sangat buruk, sepanjang jalan
terdapat banyak lubang. Salah
satu pemandu berulang-ulang
mengatakan keadaan jalannya
persis seperti orang yang
jerawatan.

Sedangkan pemandu yang
satunya lagi berbicara kepada
para turisnya dengan nada
puitis, "Yang kita lalui sekarang
ini adalah jalan protokol
ternama di Yi Do yang bernama
jalan berdekik yang
mempesona."

----------------------------------------------
Walaupun keadaannya sama,
namun pikiran yang berbeda
akan menimbulkan sikap yang
berbeda pula. Pikiran adalah
suatu hal yang sangat
menakjubkan, bagaimana
berpikir, keputusan berada di
tangan Anda.

4. Murid kelas 3 SD yang sama,
mereka memiliki cita-cita yang
sama pula yaitu menjadi badut.
Guru dari Tiongkok pasti
mencela, "Tidak mempunyai
cita-cita yang luhur, anak yang
tidak bisa dididik!"

Sedangkan guru dari Barat akan
bilang, "Semoga Anda
membawakan kecerian bagi
seluruh dunia!"

----------------------------------------------
Kita sebagai angkatan tua,
bukan hanya lebih banyak
menuntut daripada memberi
semangat, malahan sering
membatasi definisi keberhasilan
dengan arti yang sempit.

5. Istri sedang memasak di
dapur. Suami yang berada di
sampingnya mengoceh tak
berkesudahan, "Pelan sedikit,
hati-hati! Apinya terlalu besar.
Ikannya cepat dibalik,
minyaknya terlalu banyak!"

Istrinya secara spontan
menjawab, "Saya mengerti
bagaimana cara memasak ikan.

Suaminya dengan tenang
menjawab, "Saya hanya ingin
dirimu mengerti bagaimana
perasaan saya ... saat saya
sedang mengemudikan mobil,
engkau yang berada disamping
mengoceh tak ada hentinya."

----------------------------------------------
Belajar memberi kelonggaran
kepada orang lain itu tidak sulit,
asalkan Anda mau dengan serius
berdiri di sudut dan pandangan
orang lain melihat suatu
masalah.

6. Sebuah bus yang penuh
dengan muatan penumpang
sedang melaju dengan cepat
menelusuri jalanan yang
menurun, ada seseorang yang
mengejar bus ini dari belakang.

Seorang penumpang
mendongakkan kepala keluar
jendala bus dan berkata dengan
orang yang mengejar bus, "Hai
kawan! Sudahlah Anda tak
mungkin bisa mengejar!"

"Saya harus mengejar bus ini..."
Dengan nafas tersenggal-
senggal dia menjawab, "Saya
adalah pengemudi dari bus ini!"

----------------------------------------------
Ada sebagian orang harus
berusaha keras dengan sangat
serius, jika tidak demikian, maka
akibatnya akan sangat tragis!
Namun juga dikarenakan harus
menghadapi dengan sekuat
tenaga, maka kemampuan yang
masih terpendam dan sifat-sifat
khusus yang tidak diketahui
oleh orang lain selama ini akan
sepenuhnya muncul keluar.

7. Si A : "Tetangga yang baru
pindah itu sungguh jahat,
kemarin tengah malam dia
datang ke rumah saya dan terus
menerus menekan bel di rumah
saya."

Si B : "Memang sungguh jahat!
Adakah Anda segera melapor
polisi?"

Si A : "Tidak. Saya menganggap
mereka orang gila, yang terus
menerus meniup terompet kecil
saya."

----------------------------------------------
Semua kejadian pasti ada
sebabnya, jika sebelumnya kita
bisa melihat kekurangan kita
sendiri, maka jawabannya pasti
berbeda.

8. Zhang San sedang
mengemudikan mobil berjalan
di jalan pegunungan, ketika
dengan santai menikmati
pemandangan yang indah,
mendadak dari arah depan
datang sebuah truk barang.
Si sopir truk membuka jendela
dan berteriak dengan keras,

"Babi! Babi!"

Mendengar suara ini Zhang San
menjadi emosi, dia juga
membuka jendela memaki,
"Kamu sendiri yang babi!"
Baru saja selesai memaki, dia
telah bertabrakan dengan
gerombolan babi yang sedang
menyeberangi jalan.

----------------------------------------------
Jangan salah menafsirkan
maksud kebaikan dari orang
lain, hal tersebut akan
menyebabkan kerugian Anda,
juga membuat orang lain
terhina.

9. Seorang bocah kecil bertanya
kepada ayahnya, "Apakah
menjadi seorang ayah akan
selalu mengetahui lebih banyak
dari pada anaknya?"

Ayahnya menjawab, "Sudah
tentu!"

"Siapa yang menemukan
listrik?"

"Edison."

"Kalau begitu mengapa bukan
ayah Edison yang menemukan
listrik?"

----------------------------------------------
Pakar acapkali adalah kerangka
kosong yang tidak teruji, lebih-
lebih pada zaman pluralis
terbuka sekarang ini.

10. Ketika mandi Toto kurang
hati-hati telah menelan
sebongkah kecil sabun, ibunya
dengan gugup menelpon dokter
rumah tangga minta
pertolongan.

Dokter berkata, "Sekarang ini
saya masih ada beberapa pasien,
mungkin setengah jam
kemudian saya baru bisa datang
ke sana."

Ibu Toto bertanya, "Sebelum
Anda datang, apa yang harus
saya lakukan?"

Dokter itu menjawab, "Berikan
Toto secangkir air putih untuk
diminum, kemudian melompat-
lompat sekuat tenaga, maka
Anda bisa menyuruh Toto
meniupkan gelembung busa
dari mulut untuk menghabiskan
waktu."

----------------------------------------------
Jika peristiwa sudah terjadi,
mengapa tidak dihadapi dengan
tenang dan yakin. Dari pada
khawatir lebih baik berlega, dari
pada gelisah lebih baik tenang.

11. Sebuah gembok yang sangat
kokoh tergantung di atas pintu,
sebatang tongkat besi walaupun
telah menghabiskan tenaga
besar, masih juga tidak bisa
membukanya.

Kuncinya datang, badan kunci
yang kurus itu memasuki lubang
kunci, hanya diputar dengan
ringan, 'plak' gembok besar itu
sudah terbuka.

----------------------------------------------
Hati dari setiap insan, persis
seperti pintu besar yang telah
terkunci, walaupun Anda
menggunakan batang besi yang
besar pun tak akan bisa
membukanya. Hanya dengan
mencurahkan perhatian, Anda
baru bisa merubah diri menjadi
sebuah anak kunci yang halus,
masuk ke dalam sanubari orang
lain.

Tidak ada komentar: