Minggu, 08 Mei 2011

lubang paku di pagar

Ada seorang anak laki-laki yang
memiliki temperamen yang
sangat buruk, dia seorang
pemarah. Suatu saat ayahnya
ingin mengajarkan sebuah
pelajaran kepadanya, jadi dia
memberikan sekantong paku
kepada anaknya dan
mengatakan setiap kali dia
tidak bisa mengendalikan
amarahnya, dia harus
memakukan sebuah paku di
pagar kayu rumah mereka.
Di hari pertama pelajaran itu,
anak laki-laki itu menancapkan
37 paku di pagar karena dia
sangat marah. Melewati
pelajaran itu selama beberapa
minggu, akhirnya anak itu
mulai dapat mengontrol
emosinya, sehingga jumlah
paku yang dipalukan ke pagar
semakin berkurang.
Tidak lama setelah itu, anak itu
menyadari bahwa lebih mudah
untuk mengendalikaan
emosinya daripada harus
menancapkan paku ke pagar.
Sampai suatu saat dia tidak lagi
pemarah, dia sangat bangga
dengan dirinya sendiri dan
ingin segera memberitahu
ayahnya. Senang dengan
pencapaiannya, ayahnya
menyuruhnya untuk mencabut
kembali paku-paku yang ada
dipagar yang ditancapkan pada
saat dia marah.
Beberapa minggu kemudian,
ketika dia memberitahu
ayahnya bahwa semua paku
sudah berhasil dicabutnya.
Dengan lembut, sang ayah
menuntun anaknya menuju
pagar rumah mereka. Sambil
tersenyum ayahnya
berkata,"Kamu sudah
mengerjakan dengan baik,
anakku. Tetapi coba lihat ada
banyak sekali lubang di pagar
ini. Pagar ini tidak akan terlihat
sama lagi."
Anak itu memperhatikan ketika
ayahnya melanjutkan kata-
katanya," Ketika kamu
mengatakan sesuatu dalam
kemarahan, kata-kata itu akan
meninggalkan bekas yang
permanent. Tidak peduli berapa
kali kamu berkata maaf, lubang
itu akan tetap di sana."
Hendaknya kita bijaksana
dengan kata-kata kita karena
kata-kata kita bisa melukai
orang lain. "Hai saudara-
saudara yang kukasihi, ingatlah
hal ini: setiap orang hendaklah
cepat untuk mendengar, tetapi
lambat untuk berkata-kata, dan
juga lambat untuk marah;
sebab amarah manusia tidak
mengerjakan kebenaran di
hadapan Allah.
Sahabat, sadarkah kamu sudah berapa lubang yang kamu buat pada hati orang lain....?

Tidak ada komentar: