Jumat, 08 Juli 2011

ARTI CINTA

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Aku bertanya pada alam semesta
tentang arti “CINTA”, lalu satu
demi satu mereka menjawab…

Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan
tempat tumbuh segala bahagia
dan harapan akan itu. Ia memang
diinjak dan dihinakan, tetapi ia
tak peduli. Pikir Cinta hanya
memberi, dan itu sajalah
inginnya.”

Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang
menumbuhkan benih-benih rasa
kesukaan, kerelaan akan
keterikatan, kerinduan dan
kesenduan, atau samudera kasih
yang luas sebagai naungan
segala perasaan

Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang
membakar segala, ia
memusnahkan untuk dapat
hidup dan menyala. Demi
merasakannya, makhluk rela
terbakar dalam amarah dan
kedurhakaan.”

Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang
menebar sayang tanpa tahu
siapa tujuannya. Orang bilang ia
buta, sebab itu inginnya. Ia tak
terlihat, tapi tanpanya segala
raga akan hampa.”
Langit menjawab:
“CINTA adalah luasan tanpa
batas. Luasnya tiada makhluk
yang tahu. Kecuali bahwa cinta
itu bahagia yang biru, atau derita
kelam yang kelabu

Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk
memberi energi kehidupan dan
cahaya harapan. Ia tak akan lelah
memberi sampai ia padam dan
mati.”

Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang
menopang segalanya. Ia tulus
hingga tak perlu terlihat dan
dikenal. Tapi ia terus memberi
agar batang bahagia tetap kokoh
abadi, berbuah dan berbunga
indah.”

Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang
menjulang tinggi. Rasa itu
demikian tenang dan
menyejukkan. Namun saat
gundah, Ia akan meleburkan
sekelilingnya dengan lautan lava
cemburu yang membara.”
Lalu, Aku bertanya pada CINTA:

“Wahai CINTA, apakah
sebenarnya arti dirimu??”

CINTA menjawab:
“CINTA adalah engkau patuh
terhadap-Nya, meski kau tak
melihat-Nya. Engkau tidak
mencium-Nya atau meraba-Nya,
tapi engkau patuh karena engkau
merasa akan hadir-Nya. Sebab
CINTA bukan indera, tapi adalah
rasa.”

“CINTA adalah engkau takut
akan amarah-Nya, dan takut jika
Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia
tak menyukaimu lagi. Lalu
engkau mencari-cari alasan
untuk selalu dekat dengannya,
bahkan jika engkau harus
menderita, atau yang lebih
mengerikan dari itu.”

“CINTA adalah engkau
menyimpan segala harapan
pada-Nya dan tidak pada yang
lain. Engkau tidak mendua dalam
harapan, dan demikian
selamanya. Cinta adalah engkau
setia menjadi budak-Nya, yang
engkau hidup untuk-Nya dan
mati untuk kesukaan-Nya akan
dirimu, hidup dan mati untuk
Dia. Engkau berusaha sekerasnya
agar engkau diakui, hanya
sebagai budak, sebagai
hamba.”


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


“Diatas segalanya, CINTA adalah
engkau merasa kasih sayang
yang tunggal yang tidak engkau
berikan pada yang lain, selain
pada-Nya. Engkau rindu akan
hadir-Nya dan melihat-Nya.
Engkau suka apa yang Ia sukai
dan benci apa yang Ia benci,
engkau merasakan segala ada
pada-Nya dan segala atas nama-
Nya.”


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Aku lantas bertanya pada CINTA:
“Bisakah aku merasakannya?”
Sambil berlalu CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui
hakikat penciptaanmu dan
bersyukur dengan apa yang Dia
beri, maka itu semua akan kau
rasakan, percayalah padaku
tambahnya….”

Aku pun Berteriak, “Wahai KAU
SANG MAHA PECINTA terimalah
cintaku yang sederhana ini,
izinkanlah aku merasakan
cintaMu yang Maha Indah…”


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥